Jumat, 28 Oktober 2016

Menikmati Kesejukan Alam di Air Terjun Ngungun Saok!!!

Lubuak Minturun Kota Padang Sumatera Barat baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial Facebook, Twitter, bahkan Istagram. Tempat yang berjarak lebih kurang 10,6 KM dari pusat Kota Padang dengan jarak tempuh 22 menit mengunakan kenderaan bermotor ini kembali eksis dengan tempat wisata baru nya yaitu Air Terjun Ngungun Saok.
ngungun saok lubuk minturun padang
Air Terjung Ngungun Saok terletak disebuah bukit di Lubuak Minturun, untuk sampai dilokasi tersebut pengunjung harus sedikit mengeluarkan tenaga exstra dikarenakan akses jalan ke lokasi tersebut hanya berupa jalan berbatu tanpa dilapisi aspal. Jika hujan turun maka sepanjang perjalanan akan banyak dijumpai genangan-genangan air.
ngungun saok lubuk minturun padang
Perjalanan menuju Air Terjun Ngungun Saok dilaksankan tim SUMATERATERKINI.com beserta Instagram@EXPLOREMINANG pada Minggu (18/10) Pagi. Perjalanan kami diawali dari pusat Kota Padang dengan melewati jalan By Pass menuju arah Bandara Internasional Minangkabau. Setelah sepuluh menit berkendara dengan menggunakan sepeda motor kami akhirnya sampai di kerbang masuk Lubuak Minturun yang juga terkenal dengan kawasan Agro Wisatanya.
ngungun saok lubuk minturun padang
Suasana rindang dan sejuk dengan dipenuhi pepohonan hijau langsung terasa ketika memasuki gerbang Lubuak Minturun, suasana Kota Padang yang panas mulai berubah menjadi sejuk sepanjang perjalanan. Kanan dan kiri jalan ditumbuhi pohon rindang serta bunga yang indah sehingga sengatan matahari tidak leluasa menyinari jalan.
Sekitar 5 menit dari gerbang masuk Lubuk Minturun, kami menjumpai pertigaan. Untuk sampai pada Air Terjun Ngungun Saok kami belok kiri menuju Kolam Renang ABG yang sudah terkenal semenjak lama di Lubuak Minturun. Sekitar 2 Kilo Meter dari Pemandian ABG perjalanan masih terasa mulus dengan jalan beraspal. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama.
Galeri Foto: Pesona Alam Air Terjun Ngungun Saok
Jalan beraspal hanya sampai separuh jalan menuju Air Terjun Ngungun Saok, selanjutnya kami melewati jalan berbatu. Tak sedikit tanjakan serta penurunan berbatu yang harus dilewati, panjang jalan berbatu ini berkisar antara 2 Kilometer. Sesekali kami menjumpai genangan air di tengah jalan, hal tersebut dikarenakan hujan mengguyur Kawasan Lubuak Minturun semenjak semalam.
ngungun saok lubuk minturun padang
Untuk mengendarai motor disini dituntut kehati-hatian ekstra, lengah sedikit anda bisa terjatuh diantara batuan jalan, selain itu jalanan tanah yang licin juga menyebabkan ban motor sering selip. Kanan kiri jalan tanah dan berbatu yang dilewati ditumbuhi rumput ilalang, suasana bising kendraan tidak terdengar lagi di sini, yang terdengar hanyalah kicauaan burung serta suara dedaunan ditipu angin, sahut bersahut sehingga menciptakan melodi alam yang indah.
ngungun saok lubuk minturun padang
Tak lama berselang kami menemui pos satu yang dijaga oleh pemuda setempat, disana pemuda memungut biaya sebesar Rp. 5000,- per orang untuk setiap pengunjung yang akan berwisata ke Air Terjun Ngungun Saok. Selepas membayar tiket masuk kamipun melanjutkan perjalanan sekitar 1 Kilometer dengan kondisi jalan yang sama bahkan lebih parah dengan pendakian serta penurunannya yang mencapai sudut 40 derajat.
Lebih kurang 15 menit perjalanan kami sampai pada lokasi parkir yang disediakan masyarakat setempat. Kendaraan kami tinggalkan disini dengan membayar uang parkir sebesar Rp. 3000,-. Untuk mencapai Air Terjun Ngungun Saok masih harus dilanjutkan dengan berjalan kaki mengingat medan jalan yang semakin parah.
Lokasi Air Terjun Ngungun Saok memang telah dikelola oleh masyarakat setempat meskipun belum secara maksimal. Untuk memudahkan pengunjung baru setiap persimpangan sudah diberi papan penanda agar pengunjung tidak tersesat, dan dijaga beberapa orang.
 ngungun saok lubuk minturun padang
Setelah melakukan pendakian dengan berjalan kaki kami sampai disebuah papan penunjuk arah yang menandakan perjalanan menuju Air Terjun Ngungun Saok masih harus diteruskan dengan menuruni tebing. Sebelum menuruni tebing curam tersebut pengunjung juga diharuskan membayar uang masuk sebesar Rp. 3000,-.
Disinilah tantang yang harus dilewati, sebelum menikmati keindahan alami. Tuhan menciptaka sesuatu yang indah itu untuk dinikmati namun sebelum keindahan tesebut bisa dinikmati kadang setiap orang harus menjalani perjuangan yang begitu menantang. Seperti itulah gambarannya perjalanan menuju Air Terjun Ngungun Saok
Hujan yang mengguyur kawasan Lubuak Minturun semalam memang sedikit menyulitkan langkah kami untuk menuruni tebing dengan kemiringan hampir 80 derajat tersebut, jalan tanah yang licin menuntut kami untuk selalu waspada, jika terpeleset sedikit maka akan jatuh hingga ke dasar jurang. Untuk memudahkan pengunjung penduduk setempat juga telah membuatkan tangga dari tanah, namun jalan tersebut tetap licin.

Satu persatu anak tangga kami turuni, agar tidak terpelesat kami berpegang kepada kayu maupun tumbuhan yang ada dikanan kiri jalan, kala itu jam masih menunjukkan pukul 10:00 pagi, sehingga belum banyak pengunjung yang berdatangan. Jarak penurunan berkisar berkisar lebih kurang 800 meter.
Tak lama menuruni tebing, suara dentuman air mulai terdengar yang menadakan Air Terjun Ngungun Saok semakin dekat, dari jauh di dasar jurang kami melihat air yang mengalir jernih diantara bebatuan besar. Namun untuk sampai didasar masih ada perjuangan yg harus dilakukan, yaitu menuruni tebing batu dengan kemiringan hampir 90 derajat, lengah sedikit batuan besar akan menanti jauh di dasar sungai.
Agar memudahkan pengunjung menuruni tebing batu penduduk setempat juga telah memasang tali pancang sehingga pengunjung bisa berpengangan pada tali tersebut untuk menuruni lokasi.
Rasa letih serta cucuran keringat dalam perjalanan langsung terbayar sesampainya di Air Terjun Ngungun Saok. Aliran air yang bening dan menampakkan dasar batuan indah dengan keladalam satu hingga dua meter. Selain kebeningan air, Ngungun Saok juga dipercantik dengan  tebing batuan yang menjulang tinggi, di satu sisi tebing dihiasi dengan dengan air terjun yang tidak terlalu besar, sehingga nyaman jika berada dibawahnya untuk mendinginkan badan.
Ngungun Saok identik dengan batuan besar yang hampir tersebar disetiap aliran sungai, batuan tersebut beragam ukuran mulai dari besar dan kecil. Lukisan alam dari batuan ini lah yang memancarkan keindahan alami yang tidak ternilai harganya. Selain batuan lokasi Ngungun Saok yang berada ditengah hutan pastinya menjadikan udara di sekitar sejuk, karena sinar matahari tidak mampu menembus rimbunnya dedaunan.
Bagi anda para traveler yang hobi berenang dan melompat, Ngungun Saok juga memliki itu semua, dari bukit batuan yang memengelilingi Ngungun Saok anda bisa melompat ke dasar air, masalah ketinggian lompatan anda bisa mengatur sendiri, karena batuan tersebut memiliki ketinggian yang berbeda.
Ngungun Saok memang cocok untuk dijadikan destinasi wisata alam, menikmati sejuknya udara, menikmati gemercik air yang jauh dari kesan kebisingan kota serta berendam dalam kebeningan sungai Ngungun saok sambil menyejukkan badan.
Berwisata menuju kemewahan kota maka anda akan merasakan begitu besarnya kesombongan, namun ketika berwisata ke alam maka anda akan merasakan kesejukan dan persaudaraan. Jadi tidak ada salahnya anda mengisi liburan akhir pekan kali ini dengan mengunjungi Air Terjun Ngugun Saok Lubuak Minturun untuk menikmati semua keindahan alami yang diciptakan tuhan untuk anda.

Minggu, 23 Oktober 2016

"Lubuak Bonta" Si Bening Yang Misterius!!!

Bagi warga luar Sumatera Barat tentunya tidak familiar dengan nama daerah yang satu ini, Kayu Tanam. Kayu Tanam merupakan daerah yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman, berjarak lebih kurang 30 menit dari kota Padangpanjang atau satu jam dari Kota Padang. Nagari yang berada di jalan lintas Padang-Bukittinggi ini menyediakan beberapa tempat untuk camp karena dialiri sungai yang jernih dan bersih. Hingga saat ini masih banyak warga yang mengandalkan sungai sebagai sumber air bersih untuk MCK. Tak heran beberapa air mineral kemasan yang dijual dipasaran bersumber dari sini diantaranya S*S dan SL**G. Siapa sangka dibalik sungai-sungai jernih tersebut terdapat satu air terjun mini dengan kolam yang biru. Lubuk (lubuak) Bonta. 

"Lubuak Bonta" Si Bening Yang Misterius

Lubuak Bonta terletak di Korong Tarok, Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam. Untuk menuju lokasi ini kita masuk dari Sicincin menuju tempat penyulingan air mineral kemasan. Sekitar 15 menit menggunakan kendaraan mengikuti jalan di perkampungan yang sudah diaspal, lurus saja. Setelah bertemu jembatan, kita akan menemukan sebuah lokasi pemandian warga di sebelah kanannya. Airnya juga jernih, memanjang dan tidak terlalu dalam.

Perjalanan menuju Lubuak Bonta dilanjutkan tidak jauh dari lokasi pemandian ini. Kita akan menemukan jalan berbatu, masuk, dan parkir kendaraan (mobil tidak bisa masuk). Terlihat dibalik semak jalan “bajanjang” menuju Lubuak Bonta.

"Lubuak Bonta" Si Bening Yang Misterius

Terlihat bahwa pemandian warga yang terkenal sejak era 1970-an ini lama tak dipakai dan dimanfaatkan. Jalan menuju kebawah sudah menjadi semak belukar meski jalan masih terlihat. Hati-hati saat menuju ke bawah, ada beberapa binatang seperti “bingkaruang” yang akan mengagetkan kita dengan kekagetannya melihat kita, hehe. 

"Lubuak Bonta" Si Bening Yang Misterius

Beberapa anak tangga yang kita lalui akan memberikan kita view indah dengan air terjun mininya dan kolam dangkal nan jernih, serta warna biru dibawah jatuhnya si mini. Namun terlihat sampah organic seperti daun-daun kering yang tersangkut pada tanaman air (hydrilla) di pinggir kolam yang dangkal.

Benar-benar menggugah selera untuk berenang disini. Tapi setelah melihat sekeliling, tampak sekali bahwa tempat ini tak lagi dipakai warga setempat. Tempat yang seperti tak terjamah tangan manusia, tak terawat, dan seperti tidak ingin dilakukan pengembangan untuk lokasi wisata disini. Terlihat semak, dan ada ruang seperti tempat mengganti pakaian namun sudah berlumut.

"Lubuak Bonta" Si Bening Yang Misterius

Ini merupakan salah satu bukti (kejayaan) bahwa dulu tempat ini merupakan lokasi yang dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sendiri dan wisata.. Namun kenapa sekarang tak lagi digunakan?

Menurut pengakuan beberapa orang tempat ini angker dan pernah ada penampakan (tidak ada bukti yang penulis dapatkan). Salah seorang teman yang merupakan warga tandikek mengatakan, disini pernah terjadi kecelakaan motor dan pengendara meninggal. Saat penulis kesini dan bertanya pada salah satu warga, Bapak yang terlihat sudah berumur tersebut mengatakan bahwa tempat ini tidak lagi dipakai untuk mandi. “Kalau nio mandi di ateh tu a” sambil menunjuk ke lokasi pemandian yang penulis jelaskan di awal. 

Tapi di social media kita bisa menemukan postingan beberapa orang yang berani mandi di Lubuak Bonta ini tepat dibawah air terjun. Lumayan dalam dan tentu saja jernih. 

"Lubuak Bonta" Si Bening Yang Misterius

Entahlah, mungkin saja tempat ini tidak lagi dipakai untuk pemandian warga atau objek wisata. Terlepas dari cerita angker atau isu-isu negative mengenai tempat ini, banyak hal yang bisa kita petik pelajaran. Indah tak selalu ada untuk dipuja. Alam sama seperti manusia. Alam juga butuh waktu sendiri tanpa ada gangguan dari orang yang datang lalu pergi meninggalkan jejak bahkan polusi. Mungkin ini cara Lubuak Bonta dan “penghuni setempat” melindungi diri mereka serta menjaga agar tempat ini tidak rusak.
Melihat keindahan Kota Bukittinggi dan sekitarnya dari ketinggian punya kepuasan tersendiri. Melepaskan pandangan luas kedepan tidak hanya padatnya perkotaan tapi juga gugusan bukit barisan yang berjejer seolah menjadi ‘pagar’ pembatas dengan daerah tetangga (Riau).

Indahnya Pesona Panorama Lereng SINGGALANG

Keindahan ini salah satunya dapat dinikmati dari Panorama Lereng Singgalang. Berlokasi di Kenagarian Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lokasi ini sebenarnya merupakan jalur atau jalan yang menghubungan antar Jorong di Nagari Pakan Sinayan, terutama jorong-jorong yang terletak di lereng gunung Singgalang.

Indahnya Pesona Panorama Lereng SINGGALANG

Pada bagian jalan ini dibuatlah sejenis ‘Sign’ yang bertuliskan “LERENG SINGGALANG” atas inisiasi dari Masyarakat Pakan Sinayan dan Pemerintahan Nagari Pakan Sinayan. Tempat ini mulai diresmikan saat acara Jalan Santai masyarakat Pakan Sinayan, baik yang dikampung dan diperantauan pada Idul Fitri 1437 Hijriyah lalu.

Indahnya Pesona Panorama Lereng SINGGALANG

Lokasi ini berjarak sekitar 5 kilo meter dari pusat Kota Bukittinggi, melalui jalan raya Padang Luar-Maninjau. Untuk mencapai lokasi, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 (mobil/minibus). Untuk kendaraan roda 4 diharapkan agar berhati-hati mengingat jalan yang menanjak dan agak sempit, tetapi masih bisa dilewati jika berselisih dengan kendaraan lain.

Indahnya Pesona Panorama Lereng SINGGALANG

Pembuatan lokasi wisata Lereng Singgalang ini tidak hanya sampai disini saja. Sesuai dengan rencana, baik antara Masyarakat Pakan Sinayan, Pemerintah Nagari Pakan Sinayan dan Pemerintah Kabupaten Agam, lokasi ini akan disempurnakan dengan pembangunan Janjang Wisata Lereng Singgalang. Janjang ini akan dibangun mulai dari Lapangan Batu Balah (tepi jalan raya Padang Luar-Maninjau) hingga ke Puncak Pinus sebagai ‘rest area’ nya.

Indahnya Pesona Panorama Lereng SINGGALANG

Di lokasi sampai saat ini tidak ada dikenakan retribusi bagi para pengunjung. Demikian info singkat tentang Pesona Panorama Lereng Singgalang.

"Danau Biru" Danau Tersembunyi di Sawahlunto!!!

Selain memiliki wisata budaya warisan dunia Kota Sawahlunto juga memiliki lokasi wisata yang masih belum terjamah. Sawahlunto dahulunya merupakan salah satu daerah penghasil batubara di pulau Sumatera. Oleh karena itu kota Sawahlunto akan berbentuk seperti sebuah kuali kalau di lihat dari atas bukit. Dalam postingan kali ini admin akan memposting sebuah artikel tentang Danau Biru.

"Danau Biru" Danau Tersembunyi di Sawahlunto

Terletak di daerah Parambahan, Kota Sawahlunto dan tepat berada dalam lingkungan proyek tambang batubara. Danau ini terbentuk dari bekas areal galian tambang batubara, untuk mencapai lokasi ini berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat kota Sawahlunto.

"Danau Biru" Danau Tersembunyi di Sawahlunto
Sangat disarankan kalau anda hendak kesini sebaiknya menggunakan kendaraan yang siap dan layak dalam arti kata karena selepas dari jalan menuju kebun binatang kandi jalanan menuju lokasi berupa jalanan tanah dan berbatu lumayan tajam. 

"Danau Biru" Danau Tersembunyi di Sawahlunto
 
Kalau anda ragu untuk menuju lokasi ini, jangan sungkan untuk bertanya kepada masyarakat setempat,,,mereka akan menunjukkan lokasinya. Berikut bebrapa foto dari Dabau Biru Sawahlunto.

"Danau Biru" Danau Tersembunyi di Sawahlunto
"Danau Biru" Danau Tersembunyi di Sawahlunto

UPDATE!!!
Hari Minggu Kemarin Admin Mendapat Kabar, Karena Lagi Boomingnya Danau Biru Sawahlunto ini. Secara otomatis parkir liar pun muncul, Sepeda Motor 5000/unit dan Mobil 10.000/unit. Bagaimana ini dengan Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto??